Selasa, 07 Februari 2012

Apa Sich Perawat Itu???




PENDAHULUAN
Profesi keperawatan berkembang karena tuntutan masyarakat serta perubahan kebutuhan perawatan kesehatan dan kebijakan. Keperawatan berespons dan beradaptasi terhadap perubahan, meemenuhi tantangan baru yang timbul. Perkembangan ilmu keperawatan, model konseptual, dan teori merupakan aktivitas berfikir yang tinggi.
Keragaman dari teori keperawatan, memberikn pemahaman bagi peserta didik masuk kedalam perawatan klien, membuka wawasan pengetahuan dan menstimulasi penemuan intervensi keperawatan yang baru. Kekuatan dari praktek keperawatan terletak pada keragaman dari perawata itu sendiri, pengalaman, komitmen dan profesi analismenya (Levine, 1995).

DEFINISI KEPERAWATAN DAN PERAWAT
Setelah baca buku konsep dasar keperawatan, di tambah dengan literatur dari beberapa materi yang telah di sampaikan oleh dosen-dosen saya maka akhirnya saya menemukan definisi dari perawat:

Pada lokakarya nasional 1983 telah disepakati pengertian keperawatan sebagai berikut, keperawatan adalah pelayanan professional yang merupakan bagian integral dari pelayanan kesehatan berdasarkan ilmu dan kiat keperawatan, berbentuk pelayanan bio psiko sosio spiritual yang komprehensif yang ditujukan kepada individu, kelompok dan masyarakat baik sakit maupun sehat yang mencakup seluruh proses kehidupan manusia.
 
Florence Nightingale (1895) mendefinisikan keperawatan sebagai berikut, keperawatan adalah menempatkan pasien alam kondisi paling baik bagi alam dan isinya untuk bertindak.

Calilista Roy (1976) mendefinisikan keperawatan merupakan definisi ilmiah yang berorientasi kepada praktik keperawatan yang memiliki sekumpulan pengetahuan untuk memberikan pelayanan kepada klien. Dari beberapa definisi di atas dapat disimpulkan bahwa keperawatan adalah upaya pemberian pelayanan/asuhan yang bersifat humanistic dan professional, holistic berdasarkan ilmu dan kiat, standart pelayanan dengan berpegang teguh kepada kode etik yang melandasi perawat professional secara mandiri atau memalui upaya kolaborasi.

Definisi perawat menurut UU RI. No. 23 tahun 1992 tentang kesehatan, perawat adalah mereka yang memiliki kemampuan dan kewenangan melakukan tindakan keperawatan berdasarkan ilmu yang dimiliki diperoleh melalui pendidikan keperawatan. Tyalor C Lillis C Lemone (1989) mendefinisikan perawat adalah seseorang yang berperan dalam merawat atau memelihara, membantu dengan melindungi seseorang karena sakit, luka dan proses penuaan.

Definisi perawat menurut ICN (international council of nursing) tahun 1965, perawat adalah seseorang yang telah menyelesaikan pendidikan keperawatan yang memenuhi syarat serta berwenang di negeri bersangkutan untuk memberikan pelayanan keperawatan yan bertanggung jawab untuk meningkatkan kesehatan, pencegahan penyakit dan pelayanan penderita sakit.

PARADIGMA KEPERAWATAN
Paradigma adalah suatu cara dalam mempersepsikan atau memandang sesuatu. Paradigma menjelaskan sesuatu dalam memahami suatu tingkah laku. (Adam Smith, 1975, cit Gaffar, 1997). Paradigma memberikan dasar dalam melihat, memandang, memberi makna, menyikapi dan memilih tindakan terhadap berbagai fenomena yang ada dalam keperawatan. Paradigma keperawatan terdiri atas 4 konsep dasar :
1. Keperawatan
2. Manusia
3. Lingkungan
4. Sehat-sakit


A. Keperawatan
Lokakarya Keperawatan Nasional (1983) menyebutkan bahwa keperawatan merupakan suatu bentuk pelayanan yang profesional, yang merupakan bagian integral dari pelayanan kesehatan berdasarkan pada ilmu dan kiat keperawatan, dengan bentuk pelayanan mencakup biopsikososio-spiritual yang ditujukan kepada individu, keluarga, kelompok dan masyarakat baik sehat maupun sakit dalam siklus kehidupan manusia

Falsafah dalam keperawatan
1. Pelayanan keperawatan merupakan bagian integral dari pelayanan kesehatan
2. Keperawatan memandang manusia secara holistic
3. Pelayanan keperawatan diberikan secara humanistic, menghargai dan menghormati martabat manusia, memberi perhatian pada klien serta menjunjung tinggi keadilan bagi setiap manusia
4. Universal
5. Pelayanan memandang klien sebagai partner aktif
Pelayanan keperawatan ditujukan untuk :
1. Mempertahankan kesehatan
2. Meningkatkan kesehatan
3. Menolong klien untuk mengatasi secara tepat masalah yang dihadapinya.

Tujuan pelayanan keperawatan adalah untuk :
Mencapai kemandirian klien dalam meningkatkan status kesehatan secara optimal dengan pencegahan sakit dan peningkatan keadaan sehat.

Peran dan Fungsi Perawat

Peran Perawat
Menurut konsorsium ilmu kesehatan tahun 1989 peran perawat terdiri dari :
1. Sebagai pemberi asuhan keperawatan
Peran ini dapat dilakukan perawat dengan memperhatikan keadaan kebutuhan dasar manusia yang dibutuhkan melalui pemberian pelayanan keperawatan. Pemberian asuhan keperawatan ini dilakukan dari yang sederhana sampai dengan kompleks.
2. Sebagai advokat klien
Peran ini dilakukan perawat dalam membantu klien & kelg dalam menginterpretasikan berbagai informasi dari pemberi pelayanan khususnya dalam pengambilan persetujuan atas tindakan keperawatan. Perawat juga berperan dalam mempertahankan & melindungi hak-hak pasien meliputi :
- Hak atas pelayanan sebaik-baiknya
- Hak atas informasi tentang penyakitnya
- Hak atas privacy
- Hak untuk menentukan nasibnya sendiri
- Hak menerima ganti rugi akibat kelalaian.
3. Sebagai educator
Peran ini dilakukan dengan membantu klien dalam meningkatkan tingkat pengetahuan kesehatan, gejala penyakit bahkan tindakan yang diberikan sehingga terjadi perubahan perilaku dari klien setelah dilakukan pendidikan kesehatan.
4. Sebagai koordinator
Peran ini dilaksanakan dengan mengarahkan, merencanakan serta mengorganisasi pelayanan kesehatan dari tim kesehatan sehingga pemberi pelayanan kesehatan dapat terarah serta sesuai dengan kebutuhan klien.
5. Sebagai kolaborator
Peran ini dilakukan karena perawat bekerja melalui tim kesehatan yang terdiri dari dokter, fisioterapi, ahli gizi dll dengan berupaya mengidentifikasi pelayanan keperawatan yang diperlukan.
6. Sebagai konsultan
Perawat berperan sebagai tempat konsultasi dengan mengadakan perencanaan, kerjasama, perubahan yang sistematis & terarah sesuai dengan metode pemberian pelayanan keperawatan
7. Sebagai pembaharu
Perawat mengadakan perencanaan, kerjasama, perubahan yang sistematis & terarah sesuai dengan metode pemberian pelayanan keperawatan

Fungsi Perawat
1. Fungsi Independen
Merupakan fungsi mandiri & tidak tergantung pada orang lain, dimana perawat dalam melaksanakan tugasnya dilakukan secara sendiri dengan keputusan sendiri dalam melakukan tindakan untuk memenuhi KDM.
2. Fungsi Dependen
Merupakan fungsi perawat dalam melaksanakan kegiatannya atas pesan atau instruksi dari perawat lain sebagai tindakan pelimpahan tugas yang diberikan. Biasanya dilakukan oleh perawat spesialis kepada perawat umum, atau dari perawat primer ke perawat pelaksana.
3. Fungsi Interdependen
Fungsi ini dilakukan dalam kelompok tim yang bersifat saling ketergantungan diantara tim satu dengan yang lainnya. Fungsi ini dapat terjadi apabila bentuk pelayanan membutuhkan kerjasama tim dalam pemebrian pelayanan. Keadaan ini tidak dapat diatasi dengan tim perawat saja melainkan juga dari dokter ataupun lainnya.

Pelayanan keperawatan diberikan kepada pasien/klien :
1. Adanya kelemahan fisik dan mental,
2. Adanya keterbatasan pengetahuan
3. Kurangnya kemampuan
4. Kurangnya kemauan dalam melaksanakan kegiatan secara mandiri.
Pelayanan keperawatan juga ditujukan kepada penyediaan pelayanan kesehatan utama dalam usaha mengadakan perbaikan system pelayanan kesehatan sehingga memungkinkan setiap orang mencapai hidup sehat dan produktif Keperawatan mempelajari bentuk dan sebab tidak terpenuhinya kebutuhan dasar manusia serta mempelajari berbagai upaya untuk mencapai kebutuhan dasar tersebut.

Pelayanan keperawatan berpedoman pada :
1. Etika keperawatan
2. Standar keperawatan
3. Proses keperawatan
4. Berfokus pada klien
5. Berada dalam lingkup wewenang dan tanggung jawab keperawatan
6. Dikelola secara professional

B. Manusia
1. Merupakan makhluk bio-psiko-sosio-spiritual yang unik dan utuh dalam arti merupakan satu kesatuan utuh dari aspek jasmani dan rohani dan unik karena mempunyai berbagai macam kebutuhan sesuai dengan tingkat perkembangannya. (Konsorsium Ilmu Kesehatan, 1992).
2. Kebutuhan dasar berupa biologi, psikologi, sosial, cultural dan spiritual. Kebutuhan dasar manusia dijelaskan dalam hierarki Maslow
3. Mempunyai siklus hidup
4. Manusia mempunyai kapasitas untuk berpikir, belajar, bernalar, berkomunikasi dan mengembangkan budaya serta nilai
5. Manusia berperan positif terhadap perubahan lingkungan melalui adaptasi dan memperbesar potensi
6. Manusia sebagai sasaran pelayanan keperawatan, berpotensi secara aktif terlibat dalam pemenuhan kebutuhan dasarnya.
7. Manusia adalah klien sebagai individu, keluarga dan masyarakat

Individu sebagai klien
Individu adalah anggota keluarga yang unik sebagai satu kesatuan yang utuh dari aspek biologi, psikologi, sosial dan spiritual
Kebutuhan induvidu berdasarkan hierarki Maslow :
Aktualisasi Diri
Harga Diri
Mencintai dan Dicintai
Keamanan dan Kenyamanan
Fisiologi
Kebutuhan dasar ini selanjutnya akan dibahas lebih terperinci dalam mata kuliah KDM

Keluarga sebagai klien
Keluarga merupakan sekelompok individu yang berhubungan erat secara terus menerus dan terjadi interaksi satu sama lain baik secara perorangan maupun bersama-sama, di dalam lingkungan sendiri atau masyarakat secara keseluruhan.
Keluarga sebagai fokus dalam pelayanan keperawatan
1. Keluarga adalah unit utama dalam masyarakat dan merupakan lembaga yang mempengaruhi kehidupan masyarakat
2. Keluarga merupakan suatu kelompok yang dapat menimbulkan, mencegah, memperbaiki, mengabaikan masalah dalam kelompoknya sendiri
3. Masalah kesehatan dalam keluarga sangat bervariasi
4. Dalam perawatan pasien sebagai individu, keluarga tetap berperan dalam pengambilan keputusan dalam perawatan pasien
5. Keluarga merupakan perantara yang efektif dalam melakukan upaya kesehatan
Dalam memberikan pelayanan keperawatan kepada keluarga, perlu diperhatikan sifat dari keluarga :
1. Keluarga mempunyai cara yang unik, reaksi yang unik dalam menghadapi masalah
2. Keluarga sebagai satu kesatuan yang fungsinya sangat dipengaruhi zaman dan tempat
3. Keluarga mempunyai siklus tumbuh kembang

Masyarakat sebagai klien
Masyarakat adalah pranata yangterbentuk karena interaksi antara manusia dan budaya dalam lingkungannya, bersifat dinamis yang terdiri dari individu, keluarga dan masyarakat.

C. Lingkungan
Lingkungan adalah faktor yang dapat mempengaruhi kesehatan manusia, mencakup lingkungan interna dan lingkungan eksterna. Lingkungan interna adalah lingkungan yang berasal daro dalam manusia itu sendiri, mencakup faktor genetik, mutasi biologi, jenis kelamin, psikologis, faktor predisposisi terhadap penyakit, faktor perilaku. Lingkungan eksterna adalah lingkungan di sekitar manusia yang mencakup lingkungan fisik dan biologis, lingkungan sosial, cultural dan spiritual.
Lingkungan di pengaruhi oleh tiga hal yaitu Agen, Hospes dan Lingkungan.
Agen adalah faktor yang dapat menyebabkan terjadinya penyakit, misalnya faktor biologi, mekanik dan kimiawi
Hospes adalah makhluk hidup yang dapat tertular oleh penyakit
Lingkungan adalah faktor yang mempengaruhi derajat kesehatan manusia dan agen.

D. Sehat dan sakit
Sehat adalah keadaan sejahtera dari fisik, mental dan sosial tidak hanya terbebas dari penyakit atau kelemahan (WHO). Sehat adalah keadaan sejahtera dari badan, jiwa dan sosial yang memungkinkan orang hidup produktif secara sosial dan ekonomi (UU no.23/92).

Konsep Sehat (Travis and Ryan, 1998)
1. Sehat merupakan pilihan, suatu pilihan dalam menentukan kesehatan
2. Sehat merupakan gaya hidup, disain gaya hidup menuju pencapaian potensial tertinggi untuk sehat
3. Sehat merupakan proses, perkembangan tingkat kesadaran yang tidak pernah putus, kesehatan dan kebahagiaan dapat terjadi di setiap momen, ”here and now.”
4. Sehat efisien dalam mengolah energi, energi yang diperoleh dari lingkungan, ditransfer melalui manusia, dan disalurkan untuk mempengaruhi lingkungan sekitar.
5. Sehat integrasi dari tubuh, pikiran dan jiwa, apresiasi yang manusia lakukan, pikirkan, rasakan dan percaya akan mempengaruhi status kesehatan.
6. Sehat adalah penerimaan terhadap diri.
Faktor yang berkontribusi terhadap kesehatan
1. Perawatan diri yang baik
2. Pencegahan terhadap penyakit/cedera
3. Menggunakan potensial intelektual
4. Manajemen stress dan mengekspresikan emosi secara baik
5. Hubungan interpersonal yang baik
6. Peduli terhadap lingkungan dan kondisi sekitarnya

Konsep Sakit
Sakit merupakan keadaan terganggunya fungsi tubuh yang normal, baik fungsi fisiologis maupun fungsi sosialnya.
Kategori penyimpangan normal :
1. Penyakit organik dan fungsional
2. Penyakit keturunan
3. Penyakit kongenital
4. Penyakit infeksi
5. penyakit defisiensi
6. Penyakit metabolik
7. Neoplastik
8. Traumatik
9. Penyakit okupasional

E. Promosi kesehatan :
1. Memotivasi orang untuk menghindari penurunan fungsi /kesehatan
2. Tingkat primer : promosi kesehatan dan proteksi spesifik melawan penyakit
3. Secondary : deteksi secara dini, intervensi bagi yang terkena sakit, termasuk mencegah komplikasi dan kecacatan
4. Tertier : berfokus pada rehabilitasi dan mengembalikan pada level optimum

TREN KEPERAWATAN
Setelah tahun 2000, dunia khususnya bangsa Indonesia memasuki era globalisasi, pada tahun 2003 era dimulainya pasar bebas ASEAN dimana banyak tenaga professional keluar dan masuk ke dalam negeri. Pada masa itu mulai terjadi suatu masa transisi/pergeseran pola kehidupan masyarakat dimana pola kehidupan masyarakat tradisional berubah menjadi masyarakat yang maju. Keadaan itu menyebabkan berbagai macam dampak pada aspek kehidupan masyarakat khususnya aspek kesehatan baik yang berupa masalah urbanisaasi, pencemaran, kecelakaan, disamping meningkatnya angka kejadian penyakit klasik yang berhubungan dengan infeksi, kurang gizi, dan kurangnya pemukiman sehat bagi penduduk. Pergeseran pola nilai dalam keluarga dan umur harapan hidup yang meningkat juga menimbulkan masalah kesehatan yang berkaitan dengan kelompok lanjut usia serta penyakit degeneratif.
Pada masyarakat yang menuju ke arah moderen, terjadi peningkatan kesempatan untuk meningkatkan pendidikan yang lebih tinggi, peningkatan pendapatan dan meningkatnya kesadaran masyarakat terhadap hukum dan menjadikan masyarakat lebih kritis. Kondisi itu berpengaruh kepada pelayanan kesehatan dimana masyarakat yang kritis menghendaki pelayanan yang bermutu dan diberikan oleh tenaga yang profesional. Keadaan ini memberikan implikasi bahwa tenaga kesehatan khususnya keperawatan dapat memenuhi standart global internasional dalam memberikan pelayanan kesehatan/keperawatan, memiliki kemampuan professional, kemampuan intelektual dan teknik serta peka terhadap aspek social budaya, memiliki wawasan yang luas dan menguasi perkembangan Iptek.
1. Pengembangan pendidikan keperawatan.
Sistem pendidikan tinggi keperawatan sangat penting dalam pengembangan perawatan professional, pengembangan teknologi keperawatan, pembinaan profesi dan pendidikan keperawatan berkelanjutan. Akademi Keperawatan merupakan pendidikan keperawatan yang menghasilkan tenaga perawatan professional dibidang keperawatan. Sampai saat ini jenjang ini masih terus ditata dalam hal SDM pengajar, lahan praktik dan sarana serta prasarana penunjang pendidikan.
2. Memantapkan system pelayanan perawatan professional
Depertemen Kesehatan RI sampai saat ini sedang menyusun registrasi, lisensi dan sertifikasi praktik keperawatan. Selain itu semua penerapan model praktik keperawatan professional dalam memberikan asuhan keperawatan harus segera di lakukan untuk menjamin kepuasan konsumen/klien.
3. Penyempurnaan organisasi keperawatan
Organisasi profesi keperawatan memerlukan suatu perubahan cepat dan dinamis serta kemampuan mengakomodasi setiap kepentingan individu menjadi kepentingan organisasi dan mengintegrasikannya menjadi serangkaian kegiatan yang dapat dirasakan manfaatnya. Restrukturisasi organisasi keperawatan merupakan pilihan tepat guna menciptakan suatu organisasi profesi yang mandiri dan mampu menghidupi anggotanya melalui upaya jaminan kualitas kinerja dan harapan akan masa depan yang lebih baik serta meningkat.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar